Disini saya gak
akan menggurui atau menjadi sok tahu , hanya menceritakan berbagai kesan dan
pengalaman tentang sedikit tindakan saya bercocok tanam wkwkw
Ketika SD ada
pratikum ilmu pengetahuan alam , dimana menaruh berbagai biji di suatu wadah
yang diberi kapas mulai dari biji kacang , jagung , kedelai .Gumun ketika beberapa hari biji bijian
tersebut bisa berubah bentuk , dan akhirnya dijelaskan oleh guru saya bahwa
kebanyakan tanaman memang berkembang biak melalui biji.Saat SMP ketika diajar
Bu Susan hehe yang juga sebagai pembina KIR jaman dahlu , semakin banyak
praktek mengenai tanaman , mulai pengamatan bentuk daun , sebaran tanaman dan
daerah idealnya , saat itu yang aling berkesan ketika jalan – jalan muter stadion manahan untuk mempelajari
tanaman dan keanekaragaman tumbuhan di sekitar stadion manahan.Saat SMA mulai
mengenal banyak teori bagaimana menanam tanaman yang benar , sekedar teori aja
sih haha.
Awal kuliah , ada
ajakan dari teman untuk melakukan penghijauan kembali Gunung Merapi pasca
erupsi di tahun 2010 , walaupun secara sukarela banyak pengalaman yang saya
dapatkan wkwk , mulai dari tidak mendapat dukungan dari instansi terkait dengan
alasan tanah yang belum ideal untuk ditanami kembali , tidak mendapat
persetujuan dari warga daerah setempat , dan sosialisasi yang kurang mengenai
adanya penanaman.Mengenai tidak adanya dukungan dari instansi terkait , ya
memang secara teori ,struktur tanah masih labil dan masih banyak mengandung
asam tetapi kalau kita hanya terpaku pada teori tanpa mengambil tindakan sama
sekali kan juga sayang XP , mengenai tidak mendapat persetujuan warga juga
terkait karena kurangnya sosialisasi jadi begini haha geli juga sih di suatu
desa yang terdampak erupsi kita langsung melakukan penanaman hanya bermodal
ijin dari kecamatan,alhasil tanaman yang kita tanam diambil warga untuk
dijadikan pakan ternak haha
Berpengalaman dari
desa sebelumnya , ceritanya ini beda desa , kita mulai lakukan perijinan dan
permisi ke masyarakat desa sejalan dengan itu kita sosialisasi serta pembagian
bibit tanaman , kita berpikir halaman rumah tiap keluarga juga cukup luas sama
saja boong kalau kita hanya menanam
daerah sekitaran lereng padahal pepohonan di rumah warga juga terdampak
erupsi.Ketika penanaman kita terkendala tenaga haha maklum bibit ( pohon+tanah
dalam polybag) ada beratnya 200 gram , tinggal dikali aja 600 biji wkwkw harus
bolak balik juga.Saat itu menanam trembesi dan lupa namanya haha , gali tanah
,tanam kemudian kita buat seperti gundukan dan diberi bambu sebagai pertanda
bahwa itu tanaman penghijauan,untuk daerah lereng kita membuat lubang sekitar
30 cm dari tanaman yang dimaksud agar tanaman tidak terkena sapuan air secara
langsung.
Untuk penanaman
bakau , walau saya belum pernah terjun secara langsung tetapi pernah mendapat
cerita dari rekan yang menggeluti kegiatan di mangrove.Intermezo dulu ya bakau
itu kalau tanamannya dihitung tunggal kalau mangrove itu kumpulan tumbuhan
bakau (jamak) ,hehe .Mudah sebenarnya asal ada bibit bakau yang bentuknya
panjang nohh , Cuma ditancap di daerah pesisir untuk itu bakal tumbuhan belum
bisa bertahan dari abrasi air laut , perlu bantuan dari kita untuk memecah
ombak , berbagai metode untuk membuat pemecah ombak mulai dari gedeg anyaman bambu , sak sak pasir dan
batu namun itu semua masih juga rusak terhempas terjangan ombak laut.Setelah
berbagai percobaan akhirnya ditemukan pemecah ombak yang efektif yaitu dari ban
mobil yang diikatkan pada bambu yang dibuat brikade sepanjang pesisir,(sayang
saya ga ada fotonya) haha kalau kalian mau berkunjung ke wisata mangrove bisa
ajak saya haha kita bisa berkeliling dengan perahu nelayan dan menikmati
hidangan khas pesisir loh wkwk
Yang direnungkan :
1.Itu tadi sedikit
pengalaman dari saya , kalau dirimu ?
2.Menanam tidak
hanya sekedar menanam , kalau sekedar menanam ,burung pemakan biji yang eek nya
ada biji tanaman yang bisa tumbuh juga bisa .Singkatnya butuh follow up habis
kalian menanam,jsayang aja cuma datang,menanam,lupakan.Untuk yang penanaman di
Merapi kita pantau loh,seminggu dan sebulan setelahnya , walaupun presentasi
keberhasilan kecil hufft tapi persaudaraan yang kita jalin dengan warga yang
membuat semua terasa menyenangkan.
3.Berkacamata di
point nomer 2 , banyak CSR dari perusahaan , banyak agenda tutup buku dari
instansi wkwk yang disalurkan dengan penanaman tanpa ada follow up ya begitu
datang,tanama,lupakan.Sering sekali seperti itu , banyak yang menghadirkan
pejabat atau orang terkenal dengan simbolisasi berupa karpet merah dengan ramah
tamah yang meriah , tapi setelah itu satu atau dua hari kemudian , disiram aja
jarang,yah sedihh.Dan di tahun berikutnya seperti itu lagi,bahkan saya pernah
partispasi di tempat yang sama,dengan panitia yang sama dan juga pejabat yang
sama
4.Kalau kalian
menanam berikan nama kesayangan pada tanamanmu , ketika melihara hewan aja
kalian kasih nama , ya bisa jadi efek psikologis jadi penyemangat kalian
ngrawat ntu tanaman haha
5.Satu pohon
berkayu keras yang lebih dari tiga meter bisa menyediakan oksigen setiap
harinya untuk tiga sampai empat orang loh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar