Kamis, 04 Februari 2016

PENGALAMAN MENANAM




Disini saya gak akan menggurui atau menjadi sok tahu , hanya menceritakan berbagai kesan dan pengalaman tentang sedikit tindakan saya bercocok tanam wkwkw
Ketika SD ada pratikum ilmu pengetahuan alam , dimana menaruh berbagai biji di suatu wadah yang diberi kapas mulai dari biji kacang , jagung , kedelai .Gumun ketika beberapa hari biji bijian tersebut bisa berubah bentuk , dan akhirnya dijelaskan oleh guru saya bahwa kebanyakan tanaman memang berkembang biak melalui biji.Saat SMP ketika diajar Bu Susan hehe yang juga sebagai pembina KIR jaman dahlu , semakin banyak praktek mengenai tanaman , mulai pengamatan bentuk daun , sebaran tanaman dan daerah idealnya , saat itu yang aling berkesan ketika jalan – jalan muter stadion manahan untuk mempelajari tanaman dan keanekaragaman tumbuhan di sekitar stadion manahan.Saat SMA mulai mengenal banyak teori bagaimana menanam tanaman yang benar , sekedar teori aja sih haha.

Awal kuliah , ada ajakan dari teman untuk melakukan penghijauan kembali Gunung Merapi pasca erupsi di tahun 2010 , walaupun secara sukarela banyak pengalaman yang saya dapatkan wkwk , mulai dari tidak mendapat dukungan dari instansi terkait dengan alasan tanah yang belum ideal untuk ditanami kembali , tidak mendapat persetujuan dari warga daerah setempat , dan sosialisasi yang kurang mengenai adanya penanaman.Mengenai tidak adanya dukungan dari instansi terkait , ya memang secara teori ,struktur tanah masih labil dan masih banyak mengandung asam tetapi kalau kita hanya terpaku pada teori tanpa mengambil tindakan sama sekali kan juga sayang XP , mengenai tidak mendapat persetujuan warga juga terkait karena kurangnya sosialisasi jadi begini haha geli juga sih di suatu desa yang terdampak erupsi kita langsung melakukan penanaman hanya bermodal ijin dari kecamatan,alhasil tanaman yang kita tanam diambil warga untuk dijadikan pakan ternak haha
Berpengalaman dari desa sebelumnya , ceritanya ini beda desa , kita mulai lakukan perijinan dan permisi ke masyarakat desa sejalan dengan itu kita sosialisasi serta pembagian bibit tanaman , kita berpikir halaman rumah tiap keluarga juga cukup luas sama saja boong kalau kita hanya menanam daerah sekitaran lereng padahal pepohonan di rumah warga juga terdampak erupsi.Ketika penanaman kita terkendala tenaga haha maklum bibit ( pohon+tanah dalam polybag) ada beratnya 200 gram , tinggal dikali aja 600 biji wkwkw harus bolak balik juga.Saat itu menanam trembesi dan lupa namanya haha , gali tanah ,tanam kemudian kita buat seperti gundukan dan diberi bambu sebagai pertanda bahwa itu tanaman penghijauan,untuk daerah lereng kita membuat lubang sekitar 30 cm dari tanaman yang dimaksud agar tanaman tidak terkena sapuan air secara langsung.

Untuk penanaman bakau , walau saya belum pernah terjun secara langsung tetapi pernah mendapat cerita dari rekan yang menggeluti kegiatan di mangrove.Intermezo dulu ya bakau itu kalau tanamannya dihitung tunggal kalau mangrove itu kumpulan tumbuhan bakau (jamak) ,hehe .Mudah sebenarnya asal ada bibit bakau yang bentuknya panjang nohh , Cuma ditancap di daerah pesisir untuk itu bakal tumbuhan belum bisa bertahan dari abrasi air laut , perlu bantuan dari kita untuk memecah ombak , berbagai metode untuk membuat pemecah ombak mulai dari gedeg anyaman bambu , sak sak pasir dan batu namun itu semua masih juga rusak terhempas terjangan ombak laut.Setelah berbagai percobaan akhirnya ditemukan pemecah ombak yang efektif yaitu dari ban mobil yang diikatkan pada bambu yang dibuat brikade sepanjang pesisir,(sayang saya ga ada fotonya) haha kalau kalian mau berkunjung ke wisata mangrove bisa ajak saya haha kita bisa berkeliling dengan perahu nelayan dan menikmati hidangan khas pesisir loh wkwk
Yang direnungkan :
1.Itu tadi sedikit pengalaman dari saya , kalau dirimu ?
2.Menanam tidak hanya sekedar menanam , kalau sekedar menanam ,burung pemakan biji yang eek nya ada biji tanaman yang bisa tumbuh juga bisa .Singkatnya butuh follow up habis kalian menanam,jsayang aja cuma datang,menanam,lupakan.Untuk yang penanaman di Merapi kita pantau loh,seminggu dan sebulan setelahnya , walaupun presentasi keberhasilan kecil hufft tapi persaudaraan yang kita jalin dengan warga yang membuat semua terasa menyenangkan.
3.Berkacamata di point nomer 2 , banyak CSR dari perusahaan , banyak agenda tutup buku dari instansi wkwk yang disalurkan dengan penanaman tanpa ada follow up ya begitu datang,tanama,lupakan.Sering sekali seperti itu , banyak yang menghadirkan pejabat atau orang terkenal dengan simbolisasi berupa karpet merah dengan ramah tamah yang meriah , tapi setelah itu satu atau dua hari kemudian , disiram aja jarang,yah sedihh.Dan di tahun berikutnya seperti itu lagi,bahkan saya pernah partispasi di tempat yang sama,dengan panitia yang sama dan juga pejabat yang sama
4.Kalau kalian menanam berikan nama kesayangan pada tanamanmu , ketika melihara hewan aja kalian kasih nama , ya bisa jadi efek psikologis jadi penyemangat kalian ngrawat ntu tanaman haha
5.Satu pohon berkayu keras yang lebih dari tiga meter bisa menyediakan oksigen setiap harinya untuk tiga sampai empat orang loh 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar